Subscribe:

Selasa, 05 November 2013

                                WKWKWKWKWKWK
Suatu hari di salah satu ruangan di gedung MPR/DPR. Seorang anggota dewan yang baru diangkat, tampak masih canggung, lugu dan serba kikuk. Rupanya dia wakil dari daerah dan belum pernah bekerja atau punya ruangan yang megah.
Beberapa saat kemudian, ada yang mengetuk pintu ruangannya. Setelah dibuka, berdiri dihadapannya 2 orang dengan kopor besar dan segulungan kabel. ” wah…, ini pasti wartawan TV-RCTI  mau mewawancarai aku..”, pikirnya dalam hati. Agar tampak berwibawa dan membela rakyat, sambil melihat jam dan mengangkat telpon dia berkata: “maaf tunggu sebentar, saat ini saya harus menghubungi ketua fraksi untuk melaporkan hasil-hasil sidang hari ini..” Kemudian selama beberapa puluh menit dia menelpon dan terlibat pembicaraan tingkat tinggi, sambil sekali-sekali menyebut-nyebut ‘demi rakyat’ atau ‘kepentingan rakyat’ keras-keras. Setelah selesai.
Sambil meletakan gagang telp. dia berkata pada dua orang tamunya tsb. “Nah, sekarang wawancara bisa kita mulai..”. Kedua orang itu tampak bingung dan berpandangan satu sama lain. Akhirnya salah satunya berkata: “maaf pak…, kami datang kesini mau memasang saluran telp bapak…”
                               MACAM-MACAM RADIO
Di era reformasi ini, muncul macam-macam radio “AM”,
dari yang suaranya nyaring sampai yang paling
serak-serak kering.
Berikut ini jenisnya:
1. Radio “HM” Soeharto.
Merupaken mbahnya radio “AM”,Suaranya mampu
meredam suara-suara sumbang radio lainnya, mampu
bertahan selama 32tahun. Selama 32 tahun mendominasi
pasaran dalam negri Indonesia. Suaranya ditiru oleh radio
lainnya, terutama radio milik pemerintah.
2. Radio “AM” Saefudin.
Merupakan radio “AM” yang paling kontroversial, nyleneh,
kadang nggak masuk akal, kadang-kadang
menggemaskan, kalau dibanting suaranya makin nyaring,
kalau ada nggak percaya, coba saja anda beli radio
tersebut dan jatuhkan dari gedung lantai 10, pasti
suaranya nyaring, ” Tolooooong ! ! ! . . .
3. Radio “AM” Miftah.
Merupakan radio “AM” yang bikin “trouble maker” di
KPU, juga mampu membuat panas telinga wartawan.
Dalam kumpulan radio, dia suaranya beda sendiri, yang
lain bunyi aaaa . . . dia bunyi mbeee . . . mirip kambing.
4. Radio “AM” Fatwa.
Merupakan radio “AM” yang bikin pusing aparat
pemerintah. Sehingga pemerintah perlu menyimpannya
dalam penjara. Suaranya justru menyejukan para tahanan.
Lifetime sebagian besar di penjara.
5. Radio “AM” Amin Rais.
Merupakan radio “AM” yang masih baru, suaranya
cukup nyaring, tapi nggak laku di pasaran.
Kadang-kadang sering berubah suaranya, rada plin-plan.
Tapi paling baik di antara radio “AM” lainnya.
6. Radio “AM” Galib.
Merupakan radio “AM” yang oleh pemerintah di percaya
untuk berbunyi di depan “Mbahnya” radio “AM”, tapi
kenyataannya suaranya nyaris tak terdengar. Mungkin dia
minder,takut,malu atau memang di minta supaya suaranya
pelan.
Kalau kebetulan dari merek-merek radio di atas mirip
dengan nama seseorang, itu memang di mirip-miripkan.
Tapi kenyataan sebenarnya anda juga punya penilaian
sendiri ‘kan. 

0 komentar:

Posting Komentar